Jusuf Kalla Minta Umat Islam Penggerak Toleransi


RIAU MERDEKA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta, agar umat Islam dapat menjadi motor penggerak toleransi antar umat beragama. Hal ini karena Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk masyarakat.

Kalla menyampaikan hal tersebut saat berbicara pada seminar internasional bertajuk ‘Peran Masjid dalam Menangkal Pemikiran Menyimpang’ di Kampus Al Azhar, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Kalla pun sempat menyinggung kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

"Indonesia menyadari hal ini. Oleh karena itu, Indonesia sangat terbuka dan sangat memahami dan memberikan arti persatuan kepada siapa pun di negeri ini, "kata Kalla.

Kerusuhan Tanjung Balai bermula dari perbedaan pendapat antar ummat beragama di wilayah tersebut. Akibatnya, sejumlah rumah ibadah ummat Budha dirusak. Sejauh ini, sudah 18 orang yang ditetapkan sebagai tersangka akibat kerusuhan tersebut.

Kalla mengatakan, keberadaan masjid yang yang menjadi rumah ibadah umat Islam selama ini juga tidak terlepas dari masalah.

Sebagai contoh, di Jakarta, setiap jarak 500 meter terdapat sebuah masjid. Masing-masing masjid dilengkapi dengan speaker yang digunakan untuk mengumandangkan adzan.

"Masalah teknis yang selalu kita bicarakan agar masjid di samping masalah pekerjaan, tapi masih banyak masalah disebabkan karena loud speaker, "kata dia.

Menurut Kalla, karena jarak antar masjid yang relatif rapat, maka tidak perlu dibekali dengan speaker yang dapat mengeluarkan suara nyaring. Sebab, masyarakat tentu sudah dapat mengetahui kapan waktu sholat akan dilaksanakan.

Terlebih, kata dia, pada umumnya, sebelum adzan dikumandangkan biasanya ada pengajiann terlebih dahulu.

"Jadi, nggak usah terlalu besar karena mengganggu siapa saja, termasuk mengganggu kita, "ucap dia. [kompas]

TERKAIT