Minim Rumbel, 30 Murid SDN 028 Rambah Numpang Belajar di KNPI


RIAU MERDEKA - Akibat kekurangan ruangan belajar (Rumbel), memaksakan 30 orang murid kelas V SDN 028 Rambah Kabupaten Rokan Hulu untuk melaksanakan proses belajar mengajar di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rohul.

Peristiwa ini terjadi sejak masuknya murid baru untuk tahun ajaran 2017/2018 atau tepatnya seusai liburan panjang Lebaran Idul Fitri dua pekan lalu. Pemerintah, diharap untuk mau memperhatikan permasalahini, dimana jika hal ini terus berlarut akan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Diakui seorang murid SDN 028 Rambah, Kevin, mereka belajar di kantor KNPI Rohul namun kurang nyaman. Selain ruangan sempit juga sulit bergerak. Karena, kantor KNPI tersebut awalnya untuk rumah dinas pejabat seperti ketika akan mengumpulkan buku tugas ke meja guru.

"Kami ingin punya kelas baru, belajar di sini sempit,” pinta sebut Kevin yang meminta agar pemerintah lebih peduli kepada permasalahan dunia Pendidikan ini.

Pada kesempatan yang sama, salah seorang guru di sekolah tersebut, Zulhendri, Kamis (21/7) menyampaikan,  bahwa murid kelas V terpaksa pindah ke kantor KNPI Rohul, karena sekolahnya yang berada di Ibukota Kabupaten Rohul tengah kekurangan RKB.

Hal senada juga diutarakan Kepala SDN 028 Rambah, Surianis SPd mengatakan, sekolah yang dibangun pada 2012 lalu dan sudah beroperasi lima tahun terakhir. Sebelum bangunan SDN 028 Rambah di Jalan Kelompok Tani Komplek Pemda Rohul dibangun dari dana bantuan pemerintah pusat, murid sempat belajar di mushalla Al-Mujahirin Desa Pematang Berangan.

Surianis menerangkan, bahwa ada 4 ruangan di SDN 028 Rambah, dan semuanya digunakan untuk RKB murid kelas satu, kelas dua, kelas tiga,dan kelas empat.

Tetapi, karena kekurangan RKB, terpaksa murid kelas V menumpang belajar sementara di kantor KNPI Rohul yang dipinjam secara gratis. Sedangkan ruangan guru pakai lobi sekolah.

"Bila empat ruangan di lantai atas dibangun, maka ruangan akan mencukupi, namun belum dibangun juga, "ucap Surianis.

Diakuinya, sudah kesekian kalinya mereka mengajukan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul agar ruangan belajar ditambah.

"Namun untuk penambahan RKB katanya tahun 2017. Sudah berkali-kali ada orang yang mengukur, namun belum juga dibangun, "ungkap Surianis, dan mengakui dirinya sudah bertemu dengan Kadisdikpora Rohul M. Zen langsung.

Sebutnya lagi, bahwa bisa saja ruangan disekat, namun murid kelas satu hingga kelas lima yang jumlahnya sudah sekira 130 orang, termasuk murid baru, akan sangat ramai dan ribu, apalagi sekat ruangan tidak sampai plafon.

"Namun keadaan yang memaksa kami disini. Berharap RKB secepatnya ditambah di sekolah kami ini, "harap Surianis, dan mengatakan SDN 028 Rambah juga dipakai untuk belajar murid Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al-Muhajirin pada sore harinya.(sal)

TERKAIT