Buruh Kebun Kelapa Sawit di Rohul Memprihatinkan

RIAUMERDEKA-Salah seorang buruh Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), saat ini mengeluh karena sering menganggur.

Hal ini disebabkan, Tidak rutinnya dia bekerja sebagai buruh pemanen Kelapa Sawit, akibat terusnya merosot harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit.

Demikian disampaikan Buruh Panen Kelapa Sawit, Sekhi Atulo Warga Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujungbatu, Kabupeten Rohul, Jumat (15/7/2022).

"Dengan anjloknya Harga Kelapa Sawit membuat saya jarang bekerja memanen Kebun Sawit,"Ucapnya prihatin.

Soalnya, dia hanya bekerja panen Kelapa Sawit satu hingga dua kali dalam seminggu. Padahal sebelumnya 4 sampai dengan 5 kali dalam seminggu.

"Semoga pemerintah segera melakukan upaya peningkatan harga TBS Kelapa Sawit. Sehingga perekonomian masyarakat kembali normal dan stabil,"Harapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, Bahwa upah panen sebelumnya Rp 250/kg sebelum harga pecah dari Rp 1000/kg. Saat ini upah panen Rp 150/kg.

Dikatakan, upah panen hanya 150/kg tak mencukupi kebutuhan keluarganya, sehingga terpaksa mencari kegiatan lain.
(Muda Zega)

TERKAIT