RIAU MERDEKA - Ketua DPR Setya Novanto mendukung langkah pemerintah mengusulkan pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kali ini sikap Novanto berseberangan dengan koleganya di DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang tak setuju pembubaran HTI karena tidak melalui proses hukum yang berlaku.

Novanto menilai tujuan ormas HTI untuk menegakkan khilafah di Indonesia bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Kalau masalah pembubaran HTI ini, saya justru memberikan apresiasi kepada Pemerintah yang begitu cepat membubarkan HTI ini. Karena tidak sesuai dengan dasar-dasar daripada UUD 1945," ujar Novanto di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/5).

Meski mendukung, Novanto meminta pemerintah berhati-hati dalam pembubaran HTI. Ini penting agar kebijakan pembubaran HTI tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Dan ini saya rasa kita harus betul-betul hati-hati dan dengan adanya pembubaran ini semua bisa terlaksana dengan sebaik-baiknya," tegasnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menepis tudingan sikap pimpinan DPR terbelah soal pembubaran HTI. Anggapan ini muncul karena Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah keras menyuarakan penolakan pembubaran HTI. Bahkan Fadli menerima audiensi perwakilan HTI pagi ini.

Menurut Novanto, diterimanya perwakilan HTI itu karena DPR adalah rumah rakyat. Sehingga, langkah Fadli menerima audiensi dari HTI sebagai kewajiban dari anggota DPR.

"Kan ini mendengarkan kita lihat dan DPR menerima semua tamu-tamu yang berkaitan dengan karena ini kan rumah rakyat. Jadi kita mendengarkan dan tentu dasar-dasar yang berkaitan pasti Pak Fadli dan Pak Fahri akan tetap melakukan," ucapnya.

[merdeka]