Singapore Intercultural School Terapkan Dua Tahun Ajaran


RIAU MERDEKA - Ada yang berbeda dengan Singapore Intercultural School (SIS) pada tahun ajaran baru 2017. Sekolah ini akan mengadakan dua jenis tahun ajaran akademik. Apa maksudnya?

Tahun ajaran akademik pertama dimulai dari Januari hingga Desember 2017 (untuk perguruan tinggi/universitas di belahan Bumi selatan), sementara tahun akademik kedua akan dimulai dari Agustus 2017 hingga Juni 2018 (untuk perguruan tinggi/universitas di belahan Bumi utara).

Maksudnya, supaya orangtua bisa menyesuaikan dengan pendaftaran anak-anaknya ke perguruan tinggi terbaik di belahan Bumi selatan dan belahan Bumi utara. 

SIS menyatakan, demi membuka akses ke seluruh universitas dan perguruan tinggi di dunia, itulah alasan SIS memberlakukan dua jenis tahun ajaran di sekolah itu. Ini adalah yang pertama kalinya dilakukan oleh sekolah di Indonesia.
  
Selain mengadaptasi kurikulum dari sekolah-sekolah terbaik di Singapura, SIS juga mengadopsi metodologi pengajarannya. 

Soalnya, hasil penilaian internasional terkini yang dilakukan oleh TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study), PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study), dan Programme for International Student Assessment (PISA), menempatkan Singapura pada peringkat global teratas. Artinya, sistem pendidikan Singapura adalah yang terbaik di dunia. 

SIS, yang menaungi 8 sekolah di Indonesia, menggunakan pembelajaran berbasis inquiry (pemeriksaan). Bagi para siswa di tahun-tahun awal pendidikan, SIS memusatkan pada penguatan fondasi matematika, sains, dan bahasa Inggris yang juga diimbangi dengan program kesenian dan olahraga. Pada jenjang sekolah menengah, para siswa kemudian diperkenalkan pada kurikulum Cambridge. 

Pada pendidikan menengah atas kemudian dilanjutkan dengan diploma International Baccalaureate (IB). Siswa-siswi SIS dipacu untuk fasih berbahasa regional, seperti bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Kurikulum SIS telah dirancang untuk menyiapkan individu-individu yang mengerti pentingnya keterampilan dan keahlian.

Sumber: CNN Indonesia
Editor   : Palasroha Tampubolon
TERKAIT