Peran BKIPM Tingkatkan Konsumsi Ikan Nasiona


RIAU MERDEKA - Segudang manfaat dan khasiat yang dikandung ikan seperti melawan kanker, meningkatkan fungsi otak, kaya akan nutrisi, hingga menyembuhkan depresi ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat konsumsinya di Indonesia.

Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM KKP), Rina, baru-baru ini mengatakan bahwa tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah.

Angkanya, tahun lalu, 40,9 kilogram per kapita per tahun, kemudian target hingga akhir tahun ini 43,88 kilogram per kapita per tahun.

"Tingkat terendah konsumsi ikan ada di Pulau Jawa terutama Jogjakarta paling rendah, di bawah 20 kilogram per kapita per tahun," ucap Rina berbincang dengan merdeka.com di kantor BKIPM, Jakarta, minggu lalu.

Sedangkan di Bandung, Majalengka, dan Tasikmalaya sekitar 13 sampai 16 kilogram konsumsi per kapita per tahun. Tangerang Selatan baru 21 kilogram per kapita per tahun.

"Tetapi kalau kota-kota bagian timur itu tinggi, di atas 50 kilogram perkapita pertahun. Karena di sana memang mudah dapat ikan," jelas Rina.

Berbagai upaya pun dilakukan demi meningkatkan konsumsi di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, salah satunya dengan cara membagikan ikan-ikan gratis hasil penyelamatan dari penyelundupan.

"Bagi-bagi ikan hasil penyelundupan. Sudah bekerja sama dengan Bea Cukai, izin Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk dihibahkan, dan dibagikan ke daerah-daerah dengan konsumsi ikannya rendah. Itu salah satu cara kita," sebutnya.

Meski begitu, BKIPM menyebutkan beberapa sarat khusus dari Kementerian Sosial (Kemensos) dalam membagikan ikan gratis tersebut. Misalnya, yayasan, pesantren, juga panti yatim piatu.

"Selain itu, ada kegiatan Bulan Bakti dan pengendalian mutu. Kalau mutunya bagus orang pasti akan mau makan ikan," pungkas Rina. [merdeka]
TERKAIT