Kemarau Panjang, Banyak Warga Mandi di Sungai Batang Lubuh


RIAU MERDEKA - Kemarau panjang yang terjadi di kawasan Rohul sejak beberapa bulan terakhir ini, menyebabkan sejumlah sumur warga saat ini sudah mulai mengering sehingga banyak warga memilih mandi ke sungai Batang Lubuh, serta sumber air lainnya.

Yatim warga Pasir Putih Desa Pematang Berangan besama isteri dan tiga anaknya,  mengaku mandi ke sungai batang lubuh 2 kawasan jalan lingkar Desa Pematang Berangan Kecamatan Rambah, karena sumur di rumah mereka saat ini sudah mulai mengering.

"Sudah tiga minggu sumur mengering. Walaupun hujan sempat turun dua kali dalam sepekan ini, namun air hanya cukup kebutuhan mandi, mencuri dan kakus (MCK) sehari atau dua hari saja. Kini terpaksa memilih mandi ke sungai karena air sudah tidak ada lagi di sumur,” jelas Yatim, Minggu (17/7), saat tengah mandi di sungai Batang Lubuh 2.

Sama halnya diakui Lia, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Jalan Tuaku Tambusai Pasir Pangaraian, kini sumur di rumahnya juga sudah mulai kering dampak kemarau panjang yang terjadi. Sehingga, air sumur yang ada hanya cukup untuk mencuci pakaian dan piring.

"Mandi terpaksa ke sungai, sedangkan untuk kebutuhan memasak sayur, air minum dan masak nasi kita beli air kemasan isi ulang. Bila dalam sebulan ini hujan tidak juga turun lagi, air sumur akan mengering sehingga seluruh aktifitas MCK maka kita terpaksa ke sungai juga, "kata Lia.

Selain air sumur yang jadi permasalahan akibat kemarau, debu jalanan juga menganggu aktifitas masyarakat. Terutama kawasan jalan desa yang belum diaspal. Setiap kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun empat, akan timbulkana debu banyak sehingga menganggu warga. [sal]


TERKAIT