Antar Tahanan ke Lapas, Polisi Bonyok Dikeroyok Napi


RIAU MERDEKA - Lembaga pemasyarakatan Gorontalo rusuh. Sejumlah narapidana mengamuk mengeroyok anggota polisi dari Sabara Polres Limboto, Bripda M Kurniawan Noho (20).

Akibat pengeroyokan ini, Bripda Kurniawan Noho mengalami luka robek dan luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.

Kerusuhan ini dipicu oleh teriakan seseorang terhadap korban saat mengantar tahanan dari Pengadilan Negeri Limboto, Selasa (31/5/2016) pukul 18.30 Wita.

Saat Kurniawan Noho menandatangani berita acara di pos penjagaan lembaga pemasyarakatan, tiba-tiba ia diteriaki, "Kalau mo maso di dalam batanya" (kalau masuk ke dalam (lapas) harus minta izin dulu) oleh seseorang yang tidak dikenal.

Tidak lama kemudian polisi muda ini dipukul bertubi-tubi di bagian wajahnya dan diancam akan dibunuh.

Setelah seseorang memukuli Bripda Kurniawan Noho, sejumlah orang yang diperkirakan 10 orang mengeroyoknya, salah seorang diketahui menggunakan pisau untuk melukai anggota polisi malang ini.

Merasa terjepit, Bripda Kurniawan Noho lari menuju pintu penjagaan 1, ia berupaya keluar dari dalam gedung lapas. Saat di luar, ia meminta pertolongan kepada sopir kejaksaan yang berada di tempat parkir untuk membawanya ke rumah sakit.

Kerusuhan di lapas ini membuat suasana di sekitarnya mencekam.

"Tersangka penganiayaan Bripda Kurniawab Noho adalah Edi Nurkamiden, yang bersangkutan sudah dijemput oleh Polres Kota Gorontalo dan diamankan di Mapolda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata AKBP Bagus Santoso, Kabid Humas Polda Gorontalo, Rabu (1/6/2016).

Penjemputan biang kerusuhan ini dilakukan langsung oleh Kapolda Gorontalo, Brigjen Pol H Kaluara. Negosiasi ini melibatkan sejumlah narapidana agar Edi Nurkamiden dapat dijemput aparat kepolisian.

Kondisi Lapas Gorontalo saat ini telah aman, sejumlah personel kepolisian dari Brimob dan Sabara Gorontalo berjaga-jaga di sejumlah lokasi. [*]

TERKAIT