Harga Memburuk, Petani Pasrah Kelapa Sawit Membusuk

RIAUMERDEKA-Salah seorang pengusaha Peron (Agen) Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Dusun Suka Makmur, Desa Pematang Tebih Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menyebutkan, Petani Kelapa Sawit enggan melakukan Panen, bahkan rela membiarkan Kelapa Sawit Membusuk.

Pasalnya, Harga TBS Kelapa Sawit di Kabupaten Rohul saat ini makin memburuk, Sehingga hasil yang diperoleh pemilik Kebun dinilai sangat minim karena biaya panen dan harga Pupuk tidak sebanding dengan penghasilannya.

Demikian disampaikan Edi Zega pemilik CV Varel Peron kepada Wartawan Riaumerdeka.com, Selasa (12/7/2022).

"Petani langganan saya enggan memanen Kebun Sawit nya. Hal ini disebabkan murahnya harga TBS Kelapa Sawit yang terus merosot,"Ungkap Edi Zega.

Menurut Edi Zega, Harga TBS Kelapa Sawit di Peronnya hanya tinggal Rp. 800 s/d 900/kg. Itulah alasannya, mengapa petani enggannya melakukan Panen.

"Banyak petani mengeluh, karena biaya panen, harga pupuk membubung tinggi dan biaya perawatan, berbanding terbalik dengan harganya TBS Kelapa Sawit yang semakin memburuk,"Kata dia.

Dikatakan, Jika harga TBS Kelapa Sawit di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) tetap bertahan Rp1.200/kg terpaksa dia mengurangi gaji karyawannya.

"Bayangkan, dari 15 hingga 20 Ton setiap hari kami antar ke PKS, Saat ini hanya 5 Ton yang kami kumpulkan dan kami jual ke PKS, "Tandasnya.

Ia berharap kepada pemerintah untuk melakukan kebijakan mengembalikan harga TBS Kelapa Sawit kepada harga semula mendekati Rp. 4000/kg.
(Esra)

TERKAIT