Plt Bupati Rohul Minta Pertahankan Budaya dan Sejarah


RIAU MERDEKA - Plt Bupati Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) H. Sukiman, didampingi Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Rohul, Peni Herawato, hadiri acara "Mandai Ulutaon" (makan bersama) di Bagas (Rumah) Rarangan, Boru Namora Suri Andung Jati, Huta (Kampung) Haiti Desa Rambah Tengah Barat, Kecamatan Rambah, Rabu (19/4).

Setibanya di Bagas Rarangan, Boru Namora Suri Andung Jati, Plt. Bupati, Ketua GOW didampingi Kapolres Rohul, AKBP. Yusup Rahmanto SIK MH, Camat Rambah M. Pranovandi, Danramil Rambah, Anggota DPRD Rohul dari Fraksi Demokrad Nurzahara, disambut dengan ritual pengulosan (gelar adat mandailing).

Kemudian, menjelang ritual makan bersama,  Plt. Bupati Rohul, bersama rombongan bersama masyarakat berjiarah  ke Kubur Boru Namora Suri Andung Jati, untuk melaksanakan ritual doa dengan membawa beberapa sesajian diantaranya gulai Ayam putih, gendang dari kulit Harimau, air dalam Labu, nasi kunyit Ayam panggang, dan sejumlah pengananan lainnya.

Dalam ritual doanya, rombongan dipandu beberapa orang juru kunci makan Boru Namora Suri Andung Jati. Dalam ritual itu diakhiri dengan doa. Usai jiarah, kemudian kembali di Bagas Rarangan untuk melaksanakan Mandai Ulutaon atau makan bersama seluruh masyarakat.

Ketua panitia pelaksana kegiatan Munif, dalam laporannya menerangkan bahwa, acara Mandai Ulutaun, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Napitu Huta. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengenang perjuangan Boru Namora Suri Andung Jati ( Raja wanita asal Tapanuli Selatan) dan masuknya Kerajaan Suri Andung Jati di Kecamatan Rambah, Rohul ratusan tahun silam.

Selain itu, kegiatan ini juga  bertujuan untuk melestarikan tradisi yang sakral sebagai refleksi perjuangan boru namora Suri Andung Jati, dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan Napitu Huta untuk dipresiasikan dalam kehidupan sehari hari.

"Bagas (Rumah) Rarangan ini merupakan jejak terakhir Boru Namora Suri Andung Jati. Dimana disamping rumah Rarangan ini beliau di makamkan. Untuk mengenangnya, setiap tahunnya masyarakat menggelar makan bersama sekaligus ritual jiarah ke kuburnya,"terang Munif.

Sementara itu, Plt. Bupati Rohul, H. Sukiman, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada masyarakat atas budaya dan tradisi ratusan tahun silam yang masih dilaksanakan sampai hari ini. Menurutnya, tradisi dan budaya harus dipertahankan dan di wariskan kepada generasi penerus agar tidak hilang termakan waktu.

"kita sudah dengar sejarah Boru Namora Suri Andung ini. Alangkah indahnya keakaragaman budaya kita ini. Ini tidak boleh hilang apalagi dilupakan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat dan menghargai sejarahnya. Melihat kondisi situs sejarah ini saya merasa sedih karena kurang ter perhatikan. Kedepan situs sejarah ini harus diperhatikan dan dijadikan sebagai objek wisata,"tegas H Sukiman. [adv/humas]


TERKAIT