Genjot proyek 35.000 MW, PLN tarik utang Rp 2,9 T dari Hungaria


RIAU MERDEKA - Pemerintah melakukan perjanjian pijaman dengan pemerintah Hungaria sebesar USD 217 juta atau setara Rp 2,9 triliun. Pinjaman ini akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik dalam proyek 35.000 megawatt (MW).

Pinjaman tersebut akan diberikan ke PT PLN (Persero) dalam mengembangkan pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan membeli 15 turbin gas dari perusahaan Hungaria GE Veresegyhaz sebagai bagian dari pengembangan proyek 35.000 MW bagi lebih dari 4 juta rumah Indonesia.

Duta Besar Hungaria untuk IndonesiaH.E. Judit Nmeth-Pach mengatakanHungaria menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa Timur dan Eropa Tengah. Nilai ekspor Hungaria telah meningkat sejak pemerintah menetapkan kebijakan yang berorientasi perdagangan luar negeri baru pada 2014.

"Statistik perdagangan bilateral kedua negara terus meningkat beberapa tahun terakhir, dan pada 2016 meningkat hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya," katanya kepada merdeka.com, Selasa (6/12).

Hungaria dan Indonesia telah menandatangani kontrak senilai USD 37,6 juta pada awal tahun ini dengan Budapest Waterworks yang akan membangun dan merenovasi pemurnian air dan sistem manajemen pengairan di 34 permukiman di Indonesia. Selain itu, pemerintah Hungaria berharap kesepakatan ini semakin menguatkan kerja sama dengan Indonesia. [merdeka]
TERKAIT