Panen Raya, Hingga Kesuksesan Program Pengembangan Jagung Hibrida


RIAU MERDEKA - Plt Bupati Rokan Hulu, H Sukiman, Rabu (27/7) siang kemarin, panen raya perdana Jagung Hibrida di Dusun Tobat, Desa Tambusai Timur, Kecamatan Tambusai.

Panen Jagung perdana di tahun 2016 tersebut juga dihadiri, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Provinsi  Riau, drh Askardya R Patrianov MP, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikulura Rohul Mubrizal  SP MM, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Holtikultura Rohul, Ruslan, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Rohul  Harisman.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPHK) Rohul Mubrizal mengatakan, bahwa kegiatan pengembangan Jagung Hibrida tersebut adalah program kegiatan tugas pembantuan yang didanai dana APBN Tahun Anggaran 2016.

Lanjutnya, untuk tahun ini Rohul mendapatkan bantuan  pengembangan jagung dengan jenis  Varitas bima premium 919 hibrida seluas 1.000 hektar, yang penanamanya sudah dimulai sejak Maret dan April di 46 desa.

"Untuk Kecamatan Tambusai sendiri, pengembangan Jagung Hibrida dikembangkan di lahan seluas 120 hektar sedangkan di Tambusai Timur dialokasikan seluas 20 hektare, dengan kelompok tani maju bersama sebagai pelaksana, "terangnya.

Katanya lagi, dari hasil produksi jagung diperkirakan capai 5000 ton, dimana satu hektar lahan diperkirakan  bisa menghasilkan jagung rata-rata 5 ton.

"Di Tambusai Timur hasil panennya sangat memuaskan, karena rata-rata 1 hektarenya bisa menghasilkan 9 ton per hektare, dan secara umum kita prediksi hasilnya rata-rata 5 ton per hektarenya,” kata Mubrizal.

Sementara itu, menurut informasi dari Kepala Dinas Perternakan dan Pertanian Provinsi Riau, drh Askardya R Patrianov MP mengaku, bahwa pengembagan jagung hibrida merupakan arahan langsung Menteri Pertanian untuk kurangi ketergantungan jagung impor.

Dalam pengembagan jagung hibrida pemerintah targetkan pengembangan jagung hibrida dengan luas hampir 1 juta hektare di seluruh indonesia.

Patrianov menilai, Kabupaten Rohul merupakan salahsatu daerah yang sukses dalam menjalankan program pengembangan jagung hibrida. Hal itu didasari  dari tingginya serapan anggaran serta hasil produksi yang dihasilkan.

Dari 40 ribu hasil produksi jagung di Riau,  2500 ton diantaranya berasal dari Rohul. Jumlah hasil produksi jagung rohul ini masih  bisa terus ditingkatkan menjadi 10 ribu ton.

"Rohul performancenya luar biasa, karena disamping serapan anggaranya tinggi, produksi jagung di riau saat ini 5 persen diantaranya berasal dari rohul dan hasil itu bisa berpeluang di tingkatkan menjadi 10 persen, "jelasnya.

Dikatakannya, tahun 2017 mendatang pemerintah pusat akan meningkatkan pengembangan jagung hibrida seluas 96 ribu hektare di Riau. Saat ini saja, lanjutnya, dari hasil pemetaan dinas perternakan dan pertanian baru berhasil memetakan 6800 ha lahan dan diharapkan, Rohul dapat mengambil porsi yang besar dalam  pengembangan jagung hibrida tersebut.

"Kami berharap, Rohul akan menjadi salahsatu bagian penting sebagai dalam merealisasikan target pemerintah pusat, "harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt Bupati Rohul, H Sukiman dalam arahannya menyampaikan, bahwa ketahanan pangan menjadi salahsatu isu strategis yang jadi sorotan dunia dan nasional saat ini. Ketahanan pangan juga jadi faktor penting dalam menjaga stabitlas ketahanan nasional, dimana jagung dan kedelai adalah salah satu tanaman yang bisa dijadikan alternatif untuk  menjawab persoalan krisis pangan saat ini.

Sehingga di kesempatan itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Rohul agar kembali bersemangat menanam kembali padi, palawija dan tanaman holtikulura di mana tempat yang bisa dilakukan.

"Kita siap bersama-sama pemerintah provinsi juga pusat, meningkatkan hasil produksi jagung padi dan kedelai, "tegas mantan Dandim Inhil ini.

Lebih dalam lagi, Sukiman yang pernah menjabat Plt Dandim Pekanbaru dan Plt Kasdim 03/ Wira Bima (WB) itu berharap, agar Dinas peternernakan provinsi serta pemerintah pusat kedepannya bisa meningkatkan bantuan bibit unggul ke petani. Selain itu, pemerintah provinsi dan juga pusat juga diminta mensuport pupuk, dan juga alsintan sehingga hasil produksi pertanian semakin meningkat.

"Bila hari ini 1000 hektar, maka  kedepannya akan kita tingkatkan. Namun semua itu harus dibantu pupuk dan alsintanya sehingga hasil panenya bisa lebih memuaskan lagi, "harap Sukiman.(adv/humas)



TERKAIT