Isu Reshuffle, Hanura Minta Jokowi Jangan Buat Menteri Galau


RIAU MERDEKA - Isu reshuffle kabinet jilid II kembali ramai diperbincangkan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sudah menginstruksikan seluruh menteri tak boleh meninggalkan Jakarta minggu ini.

Politikus Partai Hanura Sarifuddin Sudding menilai sah saja jika reshuffle kabinet jilid II untuk mengakomodir partai yang baru bergabung dengan pemerintah seperti Golkar dan PAN. Hanya saja dia berpesan, agar reshuffle tidak dilakukan karena ada bargaining politik dengan partai baru pendukung pemerintah.

"Saya kira tidak ada masalah orang-orang yang masuk kabinet ini orang yang betul-betul diharapkan mampu merealisasikan program-program Jokowi dan bukan hanya sekedar bargaining politik, atau ingin memperkuat pemerintahan parlemen, saya kira tidak dalam konteks itu," kata Sudding di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/7).

Sudding juga minta Jokowi memastikan kapan akan melakukan reshuffle. Sebab selama ini, reshuffle kabinet hanya wacana sejak tahun lalu. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada kinerja menteri.

"Saya berharap supaya tidak jadi wacana terus dan tidak jadi kegaduhan dan harus kasih kepastian, kalau mau reshuffle ya reshuffle, kalau tidak ya tidak. Supaya para pebantunya tidak ditakuti dengan kegalauan," kata Sudding.

"Dia mau bekerja ada kecemasan dan kegalauan. Jokowi harus mengambil sikap kalau mau reshuffle, maka segera dilakukan, kalau tidak, sampaikan ke publik supaya tidak menimbulkan polemik di publik dan saya kira harus dilakukan," imbuhnya. [merdeka]


TERKAIT