Program UED-SP Sentuh 29 Desa di Rohil


RIAU MERDEKA- Program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) bertujuan mengentaskan kemiskinan. Program sharing dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau dan APBD Rohil yang diluncurkan sejak tahun 2005 ini menyentuh 29 desa di Rohil.

Demikian dikatakan Kepala Bidang (Kabid) UED-SP dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Rohil, Tri Delsifati baru-baru ini di Bagansiapiapi. Menurutnya, program UED- SP ini sangat membantu perekonomian masyarakat desa. "Pinjaman bergulir ini dapat untuk mengembangkan usaha yang digeluti masyarakat. Apalagi bunga pinjamannya kecil hanya sekitar 1 persen," ujar Tri.

Ditambahkan Tri, dana UEP-SP ini dikucurkan dengan sasarannya adalah pelaku usaha berkantong tipis. Di sisi lain, karena sasarannya pelaku usaha berkantong tipis, tingkat pengembaliannnya pun rendah. Bahkan tak jarang masyarakat yang mendapat pinjaman program ini menganggap pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman cuma-cuma.

"Alhasil banyak pinjaman yang macet. Dari pengelola dana ini di 29 desa bahkan ada yang gulung tikar gara-gara pinjaman yang digulirkan ke masyarakat tidak kembali," ungkap Tri.

Tapi di sisi lain, ada juga desa yang berhasil mengembangkan dana ini yakni beberapa desa di Bagan Batu. Modal awal Rp500 juta berhasil dikembangkan menjadi sekitar Rp3,5 miliar. Dijelaskan Tri, dari awal diluncurkan hingga tahun 2012, program ini didanai APBD Riau dimana setiap desa mendapatkan Rp500 juta.

"Mulai tahun 2013, program ini dilimpahkan ke Pemkab Rohil. Sesuai dengan tujuan awalnya, program ini sasarannya adalah pelaku usaha kecil di desa," jelas Tri. [*]


TERKAIT