Kekurangan oksigen, Ratusan ton ikan di Danau Toba mati

Kekurangan oksigen, Ratusan ton ikan di Danau Toba mati

RIAU MERDEKA - Tim ahli riset Kementerian Perikanan memastikan kematian ratusan ton di perairan Danau Toba kawasan Haranggaol Horison akibat kekurangan oksigen. Tim yang dipimpin Prof Dr Drs Krismono MS dari Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan (BP2KSI) ini melakukan penelitian langsung ke lokasi matinya ratusan ton tersebut.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Simalungun, Jarinsen Saragih, mengatakan, penelitian penyebab kematian ikan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah setempat.

"Perlu dipastikan supaya jelas dan tidak menjadi spekulasi yang menyesatkan di masyarakat," papar Jarinsen, Rabu (4/5).

"Yang diteliti kualitas air dan ikan," terang Jarinsen.

Ikan ternakan di keramba, Mas dan Nila itu kekurangan oksigen, karena jumlah populasi tidak sesuai dengan luasan area.

Menurut Jarinsen, idealnya satu meter kubik per satu kilogram ikan, sedangkan di perairan ini mencapai kira-kira 6.000 lebih keramba jaring apung.

Keadaan itu, kata Jarinsen, diperparah dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung, sehingga tidak terjadi proses fotosintesis di keramba.

"Jadi tidak ada kaitannya dengan program penertiban keramba dari Pemkab yang akan menjadikan Haranggaol sebagai tujuan wisata," tegasnya.

Akibat matinya ratusan ton ikan itu, Pemkab Simalungun bersama masyarakat, khususnya peternak melakukan pembersihan perairan Danau Toba untuk dikubur.

Sudung Siallagan (38), seorang peternak ikan mengatakan kematian ikan ternakan terjadi satu minggu lalu yang jumlahnya masih sedikit.

Dalam kurun tiga hari lalu, terjadi kematian ikan secara massal, akibatnya para peternak mengalami kerugian. [merdeka]
TERKAIT