MUI minta warga eks Gafatar diruqyah

Aliran sesat.
RIAU MERDEKA - Untuk meyakinkan masyarakat bahwa eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bertaubat, Majelis Ulama Indonesia Kota Pekanbaru menyarankan para eks asal Pekanbaru diruqyah terlebih dahulu. Tujuannnya untuk mengembalikan keimanan mereka sebagai muslim.

"Selama di penampungan Rusunawa kami perhatikan eks Gafatar tidak ada yang melaksanakan shalat, padahal mereka mengaku muslim," kata Wakil Ketua I MUI Pekanbaru, Abdul Rahman Khaharudin, Jumat (12/2/2016).

Abdul Rahman Khaharudin, menjelaskan saat menjumpai eks Gafatar di Rusunawa Jalan Mekarsari sempat mencoba menggali informasi kejiwaan para eks Gafatar. Ia menilai mereka sepertinya saat proses rekruitman terkena hipnotis, sehingga alam bawah sadarnya mau mengikuti ajaran yang sesat.

"Ngakunya mereka muslim, tetapi selama di penampungan kami perhatikan mushola yang disediakan tidak pernah digunakan," urainya.

Ia curiga para eks Gafatar ini sudah dicuci otaknya oleh pentinggi ormas yang difatwa MUI tidak sesuai dengan ajaran Islam. "Memang kalau cuma mengandalkan ceramah dan pembekalan selama dipenampungan Rusunawa ini saja belum cukup bagi eks Gafatar," tuturnya.

Karena penanganan yang relatif singkat untuk mengubah keyakinan tidak gampang. "Diusulkan mereka diruqyah dulu paling tidak seminggu barulah eks Gafatar bisa diijinkan kembali kemasyarakat," sarannya.

Selanjutnya setelah dikembalikan ke masyarakat, eks Gafatar tetap dalam pemantauan. Menghindari kembali menyebar fahamnya. Walau ngakunya telah berubah tetapi tetap rawan. "Warga, termasuk RT/RW diharapkan jangan mengucilkan tetapi tetap memantau perkembangannya dimasyarakat," tambahnya. [*]

TERKAIT