Unik, Rumah Adat Suku Sakai diusulkan jadi objek wisata Riau


RIAU MERDEKA-Diyakini memiliki daya tarik unik, Pemkab Bengkalis mengusulkan rumah adat Suku Sakai di daerah Sobanga Desa Kusumbo Ampai, sebagai objek wisata baru di Riau.

Penjabat Bupati Bengkalis Achmadsyah Harofie mengatakan rumah adat yang baru dibangun di atas lahan 1 hektare dengan bantuan Sinar Mas Group ini bisa menjadi lahan penelitian dan objek wisata baru.

"Rumah adat ini pasti akan dicari oleh peniliti dan wisatawan," ujarnya saat peresmian rumah adat Suku Sakai, di Kecamatan Mandau, Selasa (19/12016).

Suku Sakai merupakan salah satu masyarakat adat asli di Provinsi Riau yang tersebar di sejumlah kabupaten, yaitu  Kampar, Bengkalis, Indragiri hulu, dan Siak.  Mereka tergolong Melayu Tua (Proto Melayu) yang awalnya hidup nomaden dengan bergantung pada hasil hutan.

Orang Sakai terbanyak berada di wilayah Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau, Bengkalis, berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Pekanbaru.

Rumah adat tersebut dibangun kembali untuk menggantikan rumah adat lama yang kondisinya sudah rusak berat. Rumah adat ini sekilas mirip Istana Baso Pagaruyung di Sumatra Barat yang sudah populer sebagai objek wisata. Biaya pembangunan kembali rumah adat tersebut mencapai Rp1 Miliar lebih.

Suku Sakai memang merupakan turunan dari Kerajaan Pagaruyung Minangkabau yang merantau dan kini berdiam di sejumlah wilayah di Riau.

Dalam peresmian tersebut, hadir juga para keturunan dan penerus Kerajaan Pagaruyung dari Sumatra Barat.

Achmadsyah Harofie mengatakan Suku Sakai harus dilestarikan dan dijaga karena masih menjaga tradisi masyarakat lokal. [*]

TERKAIT