Johana lestarikan budaya Jawa melalui Cucuk Lampah

RIAUMERDEKA--Johana Tri Amboro menyebutkan, Dalam ritual sebuah pernikahan adat Jawa yang dinamakan Temu Manten, adalah merupakan prosesi kedua mempelai menuju pelaminan duduk bersanding.

Dalam prosesi Temu Manten dipandu oleh pembawa acara Prosesi perjalanan menuju pertemuan kedua mempelai dilanjutkan menuju ke pelaminan yang diarahkan oleh seorang penari Cucuk Lampah.

Adalah Johana Tri Amboro, S. Kom, kelahiran 5 September 1985 berprofesi sebagai Cucuk Lampah menyebutkan, profesi yang telah ia jalani sejak 5 tahun yang lalu,"Ucap nya kepada Wartawan, Minggu (22/1/2023).

"Untuk daerah Kabupaten Rohul sudah hampir semua. Bahkan pernah sampai ke Sibuak, Kabupaten Kampar dan sekali ke Aliaga Kabupaten Padang Lawas. Kalau ada yang ngajak ke Malaysia saya juga bersedia," jelas Johana yang juga pernah mengajar Komputer di beberapa sekolah.

Dia mengakui,.profesi yang ia lakukan sekarang hanya belajar secara otodidak dari kakeknya. Konon kakeknya, adalah seorang seniman pemain wayang orang yang berasal dari daerah Pekalongan, Jawa Tengah.

"Job yang pernah saya terima dalam sebulan pernah 11 kali permintaan, pernah juga 4 kali dalam sebulan tapi juga pernah dalam sebulan itu kosong, apalagi bulan puasa," kata Johana.

Pria ayah dari dua anak ini sekarang berdomisili di Jl. Poros Pasar SP 1, Desa Kota Baru, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.

"Saya merasa bangga dapat turut serta melestarikan budaya Jawa walaupun di tanah Sumatera, setidaknya bisa melestarikan salah satu budaya yang merupakan aset bangsa,"tutupnya.
(Muryono)

TERKAIT